Pulau Jambu, Kubu Raya ; - Penjabat
Sementara Kepala Desa Pulau Jambu, Muslimin menuturkan selama ini masyarakat di
daerah tersebar mengandalkan hasil alam sebagai mata pencaharian warga
didalamnya. ”Kita masih mengandalkan sungai kapuas, hasil perkebunan dan
pertanian. Dengan pemekaran desa ini, diharapkan masyarakat merasakan
dampaknya langsung,” katanya kepada wartawan, Selasa (27/11).
Menurut dia masyarakat Pulau
Jambu selama ini mengandalkan hasil alam sebagai mata pencaharian utama.
Penghasilan mereka selain sebagai petani tanaman padi, juga mayoritas merupakan
nelayan sungai. ”Untuk perkebunan karet memang ada. Jumlah petaninya hanya
kecil. Namun sekarang yang tengah berkembang pesat adalah perkebunan kelapa
sawit. Di daerah kami sudah masuk. Dan warganya kebanyakan beserta di sektor
ini juga,” ucapnya.
Dengan mengandalkan hasil
alam tersebut, calon desa pemekaran dari Pulau Limbung ini memang tidak banyak
perubahan. Masyarakat yang mayoritas muslim masih hidup dalam keterbatasan.
Namun demikian, mereka cukup kaya karena adat istiadat tempo dulu diterapkan.
”Misalnya gotong royong. Selama ini selalu diutamakan. Makanya kami kaya
khasanah kekeluargaan. Hampir mayoritas warga disana adalah keluarga dan
keturunan bugis melayu asli,” ungkap dia.
Ia menambahkan Desa Pulau Jambu memiliki
luas wilayah sekitar 2.292 hektar. Sementara warga penghuninya mencapai
997 jiwa. Untuk jumlah kepala keluarga mencapai 330. Warga disini siap
mengandalkan berubah dengan menyongsong pemekaran desa baru ini.(Rino Kartono Mawardi/RRI
Pontianak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar