Rabu, 27 November 2013

Timsel KPU Dianggap Sudah Profesional



Kubu Raya, Kalbar ; Dukungan terhadap timsel anggota KPU terus mengalir. Sejumlah elemen masyatakat maupun tokoh masyarakat menilai timsel telah bekerja secara profesional sehingga bagi peserta yang  dinyatakan tidak lolos diminta legowo.

Ketua Forum Pemantau Eksekutif dan Legislatif (Fiksel) Kubu Raya, Izharudin mengakui pihaknya terus memantau proses tahapan seleksi tersebut karena ini merupakan akses awal terbentuknya demokrasi yang bermartabat dan memiliki kredibilitas yang tinggi. “Karena jika proses perekrutan tersebut telah dinodai dengan kecurangan, kita khawatirkan kedepan proses pemilu mulai dari pemilu legislatif hingga pilpres 2014 mendatang akan sangat berpengaruh oleh kelima komisioner yang menjabat nantinya,” ungkap Izharudin di Sungai Raya, Rabu (27/11).

Ia menilai  tim seleksi KPU Kubu Raya telah menjalankan tupoksi serta kewenangannya secara profesional. “kita berharap pada seleksi sepuluh besar KPU Kalbar juga mengedepankan independensi, netralitas serta prinsip-prinsip demokrasi transparansi dalam perekrutan. kami siap mengawal proses tersebut,” tegasnya kepada wartawan. Dan ia juga meminta agar para peserta yang tidak lolos hendaknya
legowo dan dapat menerima hasil keputusan timsel. Terkait dengan adanya protes yang dilakukan, sudah sewajibnya pihak penyelenggara memberikan penjelasan kepada calon anggota tersebut.

Sementara itu  tokoh pemuda sungai Kakap, Firman, mendukung atas kinerja yang telah dilakukan tim seleksi dalam perekrutan anggota komisioner KPU Kubu Raya tersebut. “kami mengapresiasi hasil dari sepuluh besar calon anggota KPU tersebut, mengenai digugurkannya beberapa anggota komisioner KPU Kubu Raya yang lama, kami pikir hasil tersebut merupakan hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, karena kami yakin proses penyeleksian tersebut dilihat dari berbagai pertimbangan-pertimbangan yang jelas dan kuat,” terangnya.

Ia menghimbau kepada tim seleksi untuk dapat lebih mengedepankan transparansi didalam proses penyeleksian, baik itu didalam penilaian atau faktor-faktor lainnya dalam memutuskan calon anggota KPU nantinya. Mengenai protes-protes yang dilakukan, ia menganggap hal yang wajar namun  jangan indah kabar dari pada rupa.

Tokoh masyarakat Arang Limbung, Yudi  mengapresiasikan kinerja timsel yang selama ini telah melakukan tugas dan fungsinya secara benar sesuai dengan kapasitas tim seleksi dalam menjalankan perekrutan. “kita terus mengawal proses penyeleksian tersebut dan kita berharap pada keputusan final nantinya dapat memunculkan lima orang komisioner KPU Kubu Raya yang mempunyai kredibilitas yang tinggi dan tidak dapat
dibeli oleh kepentingan apapun,” harapnya.

Begitu pula dilontarkan tokoh masyarakat Sungai Asam, Heriansyah, menilai langkah awal yang diambil timsel adalah untuk memulai demokrasi yang bersih di Kubu Raya. Masyarakat  tidak menginginkan kedepan, kelima anggota komisioner yang terpilih dapat dimanfaatkan oleh stackholder yang mengedepankan kepentingannya dengan cara yang tidak dibenarkan dalam demokrasi yang ada. “Dan timsel di KPU Kalbar hendaknya lebih teliti dan selektif dalam menyeleksi sepuluh besar. tepiskan kepentingan kepentingan individu, utamakan kepentingan hajat hidup orang banyak," ia mengingatkan. (Rino Kartono Mawardi)

Lafadz Allah Dicangkang Telo.Dwi Haryanto; Ini Kebesaran Allah



   Kubu Raya, Kalbar ; Telor sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Namun apa jadinya, jika telor yang awalnya direncakanan akan digoreng menjadi lauk santapan bertuliskan lafadz Allah. Itulah yang dialami Dwi Haryanto, telur dari ayam yang dipeliharannya memiliki keanehan dan berbeda dari telur biasanya.

“Ini kebesaran Allah,” kata Dwi Haryanto warga Gang Ceria Sembilan RT 05 RW 01 Desa Sungai Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya, Rabu (27/11). Kalimat itu pertama kali keluar dari mulurt bapak tiga anak sebelum menceritakan telur berlafadz Allah yang ia temukan di kadang ayam yang terletak tepat di belakang rumahnya.

Penemuan telur berlafadz Allah itu terjadi pada Kamis (16/9) atau dua bulan lalu. Pada hari itu sekitar pukul 22.00 dirinya membantu sang istri, Fatmawati untuk membuat berbagai macam jenis kueh, baik kering maupun basah untuk keesokan harinya dijual. “Kebetulan istri setiap malam buat kueh dulu dan memang saya selalu bantu. Tidak ada firasat atau mimpi yang aneh,” ucap bapak berusia 38 tahun ini.

Hanya saja, memang pada saat itu anak bungsunya yang berusia satu tahun enam bulan, yakni Muhammad Zipmi Ilham tingkah lakunya sedikit berbeda dari hari biasanya. Yang biasanya tidak pernah menangis, dan selalu tertawa jika melihat binatang malam itu terus menangis tanpa sebab. “Saya bilang sama istri coba dikasi susu, istri bilang sudah. Terus coba kasi minyak telon mungkin dingin. Tetapi masih saja tetap nangis,” ceritanya.

Dirinnya pun tidak pernah menyangka jika tangisan anak bungsunya itu adalah firasat dari akan ditemukannya telor berlafadz Allah. “Kita pada saat itu hanya menganggap kalau tangisan si bungsu tangisan biasa layaknya balita seusianya yang mungkin lapar atau ingin dekat dengan ibunya,” ujar pria berkulit hitam ini. Hingga pada akhirnya, sekitar pukul 23.00. Dwi Haryanto berujar kepada istrinya kalau ia sedang lapar. “Bu ada makana apa, tanya Dwi kepada istirnya. Ada mie instan pak,  mau kah ? jawab sang istri sambil menayakan kembali, boleh bu masakan, bapak ambil telur dulu di belakang, kata dwi.

Dwi pun bergegas menuju kadang ayam yang terletak di belakang rumahnya. Dua ekor ayam daging yang dipeliharannya itu ternyata bertelur. Tidak banyak, hanya satu buah saja. Ia pun lekas memberikan telur tersebut kepada istrinya untuk dimasak untuk menjadi teman santapan mie instannya. “Ini bu telurnya, gorenglah bapak lapar mau makan,” pinta dwi kepada istrinya dan masih tanpa merasakan ada yang aneh di telor yang dipegangnya itu.

Telur sudah diberikan, dan siap untuk digoreng untuk menjadi teman sepiring nasi dan semangkuk mie instan sebagai pelepas lapar. Namun, tidak lama kemudian, istrinya berkata ada yang aneh pada telur itu, cangkang terasa kasar. “Saya dan istri akhirnya tak jadi memasak telur, kami berusaha melihat dengan teliti tulisan atau lukisan apa di cangkak itu. Subhan’Allah  ternyata ada tulisan lafadz Allah dengan bahasa arab,” ungkapnya.

Yang anehnya, setelah lafadz Allah itu diketahui. Anak bungsu yang tadinya selalu nangis secara tiba-tiba berhenti dan tidur pulas. “Saya tidak tahu, apakah memang tangisan anak saya itu adalah pertanda bahwa ada yang berbeda pada telur ayam itu. yang jelas, seketika itu pula anak saya tidak lagi rewel,” ceritanya sambil mengelus dada seakan tidak percaya.

Dwi dan istri pun akhirnya membatalkan niat menggoreng telur tersebut. Dan memilih untuk menyimpannya. Agar  telur tidak busuk, ia sedikit melubangi cangkang untuk membuang isi telor. “Jadi sekarang cangkangnya masih aman. Kita simpan, dan sampai kapan pun tetap akan kita jaga karena ini adalah bukti kebesaran tuhan yang maha besar,” katanya.

Dwi berkeyakinan kejadian aneh, dimana telur bertuliskan lafadz Allah itu adalah sebuah bukti bahwa Allah maha besar, dan tidak ada kekuatan lain selain kekuatan Allah. (Rino Kartono Mawardi).

Selasa, 02 Juli 2013

Pemkab Kubu Raya Gelar Sunatan Masal Disejumlah Desa

        Dalam upaya meningkatan pelayanan kesehatan kepada masyakat di Kubu Raya, yang mana hal tersebut merupakan pelayanan dasar kepada masyarakat. Pemerintah Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan melakukan sunat masal secara gratis kepada 150 orang anak di Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya yang bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja.

          Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pelayanan tersebut dilakukan karena bertepatan juga dengan hari libur sekolah, sehingga menjadi kesempatan yang baik bagi anak-anak dan orang tua yang ada di Desa Sungai Ambangah dan sekitarnya. Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sekakigus juga meringankan beban masyarakat dalam menyunatkan anak-anak mereka.

       "Kegiatan ini kita lakukan untuk membantu masyarakat, meringankan beban orang tua, dan kita harapkan nantinya kegiatan ini kita lakukan dengan berkesinambungan apalagi di sini kita kerjasama dengan PT.Jasa Raharja lewat program CSRnya. Sunatan ini kita gratiskan dan kita buka untuk semua masyarakat. Disamping sunatan gratis kita juga buka layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Juga sekaligus memberikan ketenangan bagi masyakat kita di Kubu Raya ini komitmen kita adalah semua masyakat terlayani dengan baik dan tenang," ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada sejumlah wartawan disela peninjauan kegiatan sunatan masal di Sungai Ambangah, Selasa (2/7).

        Sementara itu Kepala Desa Sungai Ambangah Sofian Hanipan mengungkap­kan kegiatan ini sangat membantu masyarakat untuk meng­khintankan anak lelaki mereka, sebab untuk kondisi sekarang ini biaya yang dikeluarkan untuk khitan cukup besar. "Kegiatan ini kita lakukan sebagai bentuk partisipasi dan keprihatinan kita terhadap masyarakat miskin yang tidak bisa menyunat anaknya karena terbentur biaya. Untuk itu, kita coba dengan kegiatan ini, dan Alhamdulillah antusias orang tua cukup besar untuk menyunat anaknya dan data yang kami terima, jumlah anak yang di sunat mencapai 150 anak", paparnya

       Berdasarkan pantaun RRI di lapangan, sejumlagh orangtua tampak ikut mendampingi anaknya yang mendapat sunatan gratis . Anak-anak yang masih lugu itu ada yang berteriak kesakitan, tapi ada juga yang pasrah.Tim medis sunatan diambilkan dari tenaga medis Puskesmas Sungai Raya dan Dinas Kesehatan serta petugas yang ada di postu dan poskesdes. Usai men­jalani sunatan massal, anak-anak tersebut mendapakan kain sarung dan obat-obatan.

      Salah seorang orang tua yang datang membawa anaknya sunatan dengan menggunakan sampan Ibu Tinem mengungkapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada Pemerintah Kubu Raya atas adanya program sunatan massal ini.

      "Kami sangat bersyukur dan berterimaksih atas adanya program pemerintah dengan sunatan masal ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Kubu Raya, beliau membantu kami menyunatkan anak-anak kami. Kami mengakui beliau selalu memberikan program-program yang baik bagi masyarakat.Seperti sekarang ini, berobat kami gratis, sunatan juga gratis, ini sangat membantu kami,"ucap Ibu yang kerja sehari-hari sebagai penoreh karet tersebut.

       Ditempat yang sama, perwakilan dari PT. Jasa Rahardja Kalimantan Barat Eko berharap, dengan dilakukannya kegiatan ini, pihaknya juga akan melakukan program-program kegiatan sosial serupa dengan kerjasama bersama dengan Pemerintah Kubu Raya. Dan diharapkan ini terus dapat dilakukan dengan baik untuk kepentingan masyarakat luas. Sebagai BUMN, pihaknya juga ingin ikut serta membantu pemerintah Kubu Raya mendampingi dan mengawal kebijakan Pemetintah Kubu Raya yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat banyak.   

      "Kita senantiasa memberikan dukungan kepada siapa saja yang ingin melakukan kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, kita harapkan agar Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tidak hanya sampai disini saja di dalam hal ini, namun kedepannya pihaknya akan selalu mendampingi dan mensupot kegiatan serupa", pintanya. (Rino Kartono Mawardi)

Pemkab Kubu Raya Stadion Glora Sungai Asam Akan Dijadikan Stadion Utama Bagi Kubu Raya

       Stadion Glora Sungai Asam merupakan sebuah stadion yang dibangun di Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan swadaya masyarakat dan pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Meski pembangunannya baru mencapai 80% tinggal mekengkapi fasilitas-fasilitas penunjang seperti atap untuk tribun Penonton yang saat ini tribun penonton baru mencapai 60% pembangunan.

        Muda Mahendrawan selaku Bupati Kubu Raya, saat meresmikan stadion tersebut di Desa Sungai Asam beberapa waktu lalu mengatakan, stadion Glora Sungai Asam tersebut merupakan staduon terbaik untuk pertandingan sepakbola di Kecamatan Sungai Raya. Dihadapan ribuan masyarakat yang berkumpul di stadion tersebut saat dilakukan peresmian oleh Bupati didampingi oleh camat Sungai Raya mengatakan bahwa, Stadion tersebut nantinya akan terus dlakukan pembenahan dan diharapkan menjadi stadion kebanggan Sungai Raya.

        "ini stadion sudah sangat baik tinggal nati kita lakukan penanaman rumput lapangan dan pembenahan tribun penonton. akan kita agendakan tournament sepakbola tahunan disini. Ini akan menjadi keb aa nggaan bagi masyarakat sungai asam dan sungai raya serta bagi kubu raya," ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada RRI di Sungai Raya, Senin (1/7).

         Muda menjelaskan, untuk kedepannya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, akan menjadikan Stadion Glora Sungai Asam ini akan dijadikan stadion utama bagi masyarakat Sungai Asam pada khususnya dan seluruh masyarakat Kubu Raya pada umumnya. "Kita akan selalu mensupport pembangunan stadion tersebut, kita juga akan menjadikan stadion ini menjadi stadion utama di Kabupaten Kubu Raya, mengingat stadion ini sudah layak untuk dijadikan tempat dalam setiap turnamen sepakbola", tuturnya. 
              
        Sementara itu, Camat Sungai Raya Kharil Nur mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan partisipasi masyarakat di dalam membangun stadion tersebut. Meski saat ini belum selesai 100%, namun dirinya sudah merasa puas. "Saya sendiri tidak menyangka, meski pembangunan stadion ini dengan swadaya masyarakat, namun pembangunannya sudah cukup luar biasa bahkan, daerah lainpun belum tentu bisa melakukannya. Kondisi ini yang membuat kita bangga dengan masyarakat kita. Tentu kedepannya kita harapkan agar Pemerintah Daerah juga bisa mendukung pembangunan tersebut", harapnya. (Rino Kartono Mawardi)

Pemkab Kubu Raya Secara Bertahap Kembangkan P2MKP

        Adapun para pelaku utama dari P2MKP tersebut merupakan para pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan nelayan yang sangat memerlukan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan. Adapun Pembentukan dan pengembangan P2MKP adalah upaya-upaya untuk meningkatkan status kelembagaan terhadap kemampuan dan keswadayaan pelaku utama dalam menyelenggarakan pelatihan yang ada, menjadi lembaga pelatihan yang lebih operasional dengan meningkatnya status dan peranannya bagi masyarakat. 
      
       "Pembentukan dan pengembangan P2MKP melalui proses identifikasi, registrasi dan penetapan, klasifikasi P2MKP, pembinaan, pembentukan Forum Komunikasi P2MKP (Forkom P2MKP), dan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara terencana, tersistem, terpadu dan berkesinambungan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) baik pemerintah (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota) maupun masyarakat. Hal tersebut ditujukan  agar kelembagaan P2MKP dapat dikelola secara lebih baik, sarana prasarana dan ketenagaan ditingkatkan, pelatihan yang terstandar dapat diselenggarakan, usaha dan jejaring kerja ditingkatkan, dan secara formal diakui status dan peranannya oleh masyarakat", ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada sejumlah media di Sungai Raya, Senin (1/7).

       Muda menuturkan, melalui identifikasi P2MKP yang serempak dan tersistem, diperkirakan animo calon P2MKP lebih banyak karena unit produksi  bidang kelautan dan perikanan sangat variatif.  Secara de facto, lembaga pelatihan kewirausahaan kelautan dan perikanan yang dikelola masyarakat yang akan ditetapkan sebagai  P2MKP sudah tumbuh. Sudah saatnya, mereka diberikan pembinaan secara terencana, tersistem, terpadu serta berkesinambungan.

       "Adapun peran P2MKP ini meliputi efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan di kawasan masing-masing Pengembangan usaha perilanan. Meningkatkan pencapaian target pelatihan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan target latih di P2MKP, serta membentuk pembinaan bagi lembaga pelatihan kewirausahaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan", paparnya.

    Bupati pertama di Kubu Raya ini menjelaskan, untuk di Kalimantan Barat sendiri, satu-satunya P2MKP yang diakui dan telah mendapat pengakuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah P2MKP Mina Kapuas yang ada di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dan P2MKP Mina Kapuas ini telah menjadi pusat pelatihan utama usaha perikanan di Kalimantan Barat.


    Sementara itu, Kepala P2MKP Kabupaten Kubu Raya Koris Parhusip mengatakan, dirinya sudah memberikan pelatihan dibeberapa daerah di Kalimantan Barat. "jadi satu-satunya yang resmi di Kalimantan Barat adalah P2MKP Mina Kapuas ini. Beberapa kita dipanggil oleh kementrian Kelautan untuk mewakili Kalimantan Barat. P2MKP ini adalah P2MKP pertama dan satu-satunya di Kalimantan Barat," ungkap Koris.

      Pria yang memulai usaha budidaya perikanan dengan modal sendiri dan dengan otodidak telah menjadi inspirasi bagi pembudidaya lainnya, sehingga dirinya menjadi penyuluh swadaya dan membentuk P2MKP yang telah diakui Kementrian Kelautan RI. dan dbawah binaan dari SDMKP Tegal. Selama 3 hari ini, Koris memberikan pembinaan kepada pembudidaya-pembudidaya perikanan di Kalimabtan Barat yang dipantau langsung oleh tim penilai dari Tegal. Di kaksanakan di rumah ya sendiri sekitar 20 orang pembudidaya nampak antusias menyimak penjelasan dari Koris.

       Adapun pelatihan yang dberikan adalah mengenai pembuatan pak ada n ada lterbatif, pemanfaatan teknologi, serta pedoman-pedoman teknis lainnya yang merupakan hadir dari pengalamannya sendiri sebagai pembudidaya yang ngsudah berhasil hingga dipercaya oleh pemerintah pusat sebagai pengembabgan SDM pembudidaya perikanan. Koris juga menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah lewat Dinas Kelautan, Badan Penyuluh dan Bupati Kubu Raya yang membuka peluang bagi dirinya leawt program-program bupati terhadap pengembangan budidaya petikanan. (Rino Kartono Mawardi)

          Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) adalah lembaga pelatihan/permagangan di bidang kelautan dan perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembangkan SDM melalui pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, melalui Dinas Perikanan dan Kelautan berusaha secara bertahap akan mengembangkan P2MKP tersebut.

Jumat, 28 Juni 2013

Bupati Kubu Raya Resmi Menutup Turnamen Sepakbola Muda Cup

       Penutupan Turnamen Sepakbola Muda Cup yang digelar di Desa Sungai Asam Kec. Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya (KKR) dalam rangka menggali potensi dan bibit-bibit atlet Sepak Bola di Kabupaten termuda di Kalimantan Barat tersebut. Sebanyak 140 Club telah ikut ambil bagian dalam pertanding yang memperebutkan piala Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang digelar selama 2 bulan pelaksanaan.

       “Turnamen sepak bola yang di gelar di Gkora Sungai Asam ini sangat luar biasa. Sangat menarik tidak kalah dengan pertandingan yang ada di kota. Walaupun ada di desa seperti ini, tetapi pelaksanaannya cukup baik, partisipasi warga sangat tinggi, pesertanya aja samoai 140 Club yang tentu datang tdak hanya dari Sungai Asam tapi juga dari sungai raya dan desa-desa sekitar. masyarakat yang menyaksikan juga sangat sportif” ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan usai menutup secara resmi turnamen Sepakbola Muda Cup di Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya, Jum'at (28/6).

        Menurutnya, meski turnamen ini hanya sebatas tingkat Kabupaten saja, namun kegiatannya tidak kalah seru dan menariknya dengan turnamen tingkat provinsi bahkan nasional. Kondisi ini dapat dilihat, dengan banyaknya club yang tersebar di 18 Desa di Kecamatan Sungai Raya ini bersaing untuk menjadi pemenang. "Kita harus bersyukur dan bangga dengan antusiasnya masyarakat yang berada di Kecamatan Sungai Raya ini di dalam mengikuti turnamen ini. Para club sepakbola di sini bisa bermain sportif sehingga bisa menjadi contoh bagi Kecamatan lainnya", paparnya.

         Muda menambahkan, turnamen sepak bola yang di gelar di Glora Sungai Asam ini sangat luar biasa dan partisipasi warga sangat tinggi untuk mengikuti turnamen ini, bahkan masyarakat yang menyaksikan turnamen inipun sangat sportif dan tertib sehingga tidak pernah terjadi perkelahian selama turnamen ini digelar. Menurutnya, situasi itu sebagai bukti bahwa masyarakat Kubu Raya memiliki karakter yang baik dan sekaligus sebagai bukti bahwa masyarakat Kubu Raya memiliki sportifitas yang tinggi. "Saya pribadi merasa terharu dengan melihat antusiasnya para club dan masyarakat di dalam mensukseskan turnamen ini. Dan Alhamdulillah sampai dengan penutupan turnamen ini, saya tidak pernah mendapat laporan adanya perkelahian maupun kesalahpahaman yang dilakukan baikn para pemain maupun para wasit", tuturnya.

          Muda menjelaskan, dengan digelarnya turnamen Muda Cup ini, diharapkan bisa menggali potensi generasi sepakbola di Kubu Raya. "Dengan digelarnya turnamen ini, harapan kita agar kedepannya kita bisa melihat dan menggali genarasi sepakbola yang berkualitas di Kabupaten yang kita cintai ini", pintanya.

          Sementara itu, Kepala Desa Sungai Asam Sumardi mengatakan antusiasme sangat tinggi dalam mengikuti turnamen kali ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya tim yang mendaftar hingga mencapai 140 tim. Sumardi menuturkan turnamen ini merupakan suatu kebanggaan dan sebuah kehornatan pihaknya dan  masyarakat sungai asam, yang mana Bupati menyempatkan diri untuk hadir dan bersilaturahmi dengan puluhan ribu masyarakat yang memadati stadion ini. "Dalam turnamen ini, sebanyak 140 club sepakbola yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Sungai Raya ini yang ikut andil. Saya sebagai Kepala Desa, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang sudah sudi hadir untuk mengikuti dan menutup langsung turnamen ini", ujarnya.

         Sumardi menuturkan, dalam Muda Cup tersebut, Puskesmas FC berhasil menjsdi juara setelah menundukan Sungai Raya FC dengan skor 4-2 dilaga final. (Rino Kartono Mawardi).

Masyarakat Kubu Raya Diminta Waspadai ISPA

        Minimnya intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, berdampak pada kabut asap yang menyelimuti saat ini. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya meminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

        Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, sejak bulan Januari hingga Juni tahun ini Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya mencatat sedikitnya empat kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dialami warga.

         Dari pantauan RRI di lapangan kondisi cuaca baik di Kabupaten Kubu Raya maupun di Kota Pontianak memang cendrung panas. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kabut asap yang menyelimuti daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Menurut Kepala Puskesmas Sui Durian, Asep Ahmad cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya, seperti suhu panas yang melebihi normal dengan diselimuti asap tipis akibat kebakaran lahan menjadi kondisi yang sangat berperan menyebabkan terjadinya Ispa. "Kondisi cuaca di daerah kita saat ini sudah tidak menentu, terutama kabut asap yang dalam beberapa hari ini menyelimuti daerah kita, tentunya cuaca ini memungkinkan masyarakat akan terkena penyakit ISPA", ungkap Kepala Puskesmas Sungai Durian Asep Ahmad kepada sejumlah wartawan di Sungai Raya, Jum'at (28/6).

      Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Titus Nursyiwan mengatakan, serangan ISPA tersebut, lanjut dia dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Maka dari itu, masyarakat setidaknya harus memahani bagaimana mengantisipasi agar tidak terserang, seperti pada saat keluar rumah dapat menggunakan masker. “Jadi masyarakat harus mulai
sadar untuk menjaga kesehatannya,” ucapnya.

       Selain itu, dia menambahkan seharusnya juga ada kesadaran bersama diseluruh kalangan masyarakat, bahwa di musim kondisi cuaca yang tidak menentu ini dengan kabut asap yang mulai menyelimuti, masyarakat tidak lagi menambah ketebalan asap dengan melakukan pembakaran lahan.

       Titus menuturkan, tidak dapat dipungkiri bahwa antara kondisi cuaca panas dengan kabut asap ditambah debu menjadi penyebab utama timbulnya penyakit Ispa. “Kesehatan itu menjadi tanggungjawab diri kita sendiri, maka dari itu kita harus paham bagaimana menjaganya, apakah dengan mengkonsumsi obat-obat tradisional seperti jahe dan kunyit,” ujarnya.

       Selain serangan ISPA, dia mengungkapkan berdasarkan pengalaman dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, serangan penyakit batuk dan pilek juga biasanya dapat menyerang masyarakat. “Untuk mengantisipasi meningkatnya penderita Ispa, batuk ataupun pilek kami terus menggalakan sosialisasi di masyarakat agar dapat mengetahui penyebab serangan penyakit itu dan bagaimana melakukan pencegahannya,” ungkapnya.

        Dia berharap, masyarakat yang telah paham dengan penyebab dan pencegahan dapat menekan angka penderita ISPA disaat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini. “Initinya, kami akan selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tetapi alangkah lebih baik kita melakukan pencegahan sebelum pengobatan,” pungkasnya. (Rino Kartono Mawardi)