Jumat, 28 Juni 2013

Masyarakat Kubu Raya Diminta Waspadai ISPA

        Minimnya intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, berdampak pada kabut asap yang menyelimuti saat ini. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya meminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

        Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, sejak bulan Januari hingga Juni tahun ini Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya mencatat sedikitnya empat kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dialami warga.

         Dari pantauan RRI di lapangan kondisi cuaca baik di Kabupaten Kubu Raya maupun di Kota Pontianak memang cendrung panas. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kabut asap yang menyelimuti daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Menurut Kepala Puskesmas Sui Durian, Asep Ahmad cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya, seperti suhu panas yang melebihi normal dengan diselimuti asap tipis akibat kebakaran lahan menjadi kondisi yang sangat berperan menyebabkan terjadinya Ispa. "Kondisi cuaca di daerah kita saat ini sudah tidak menentu, terutama kabut asap yang dalam beberapa hari ini menyelimuti daerah kita, tentunya cuaca ini memungkinkan masyarakat akan terkena penyakit ISPA", ungkap Kepala Puskesmas Sungai Durian Asep Ahmad kepada sejumlah wartawan di Sungai Raya, Jum'at (28/6).

      Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Titus Nursyiwan mengatakan, serangan ISPA tersebut, lanjut dia dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Maka dari itu, masyarakat setidaknya harus memahani bagaimana mengantisipasi agar tidak terserang, seperti pada saat keluar rumah dapat menggunakan masker. “Jadi masyarakat harus mulai
sadar untuk menjaga kesehatannya,” ucapnya.

       Selain itu, dia menambahkan seharusnya juga ada kesadaran bersama diseluruh kalangan masyarakat, bahwa di musim kondisi cuaca yang tidak menentu ini dengan kabut asap yang mulai menyelimuti, masyarakat tidak lagi menambah ketebalan asap dengan melakukan pembakaran lahan.

       Titus menuturkan, tidak dapat dipungkiri bahwa antara kondisi cuaca panas dengan kabut asap ditambah debu menjadi penyebab utama timbulnya penyakit Ispa. “Kesehatan itu menjadi tanggungjawab diri kita sendiri, maka dari itu kita harus paham bagaimana menjaganya, apakah dengan mengkonsumsi obat-obat tradisional seperti jahe dan kunyit,” ujarnya.

       Selain serangan ISPA, dia mengungkapkan berdasarkan pengalaman dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, serangan penyakit batuk dan pilek juga biasanya dapat menyerang masyarakat. “Untuk mengantisipasi meningkatnya penderita Ispa, batuk ataupun pilek kami terus menggalakan sosialisasi di masyarakat agar dapat mengetahui penyebab serangan penyakit itu dan bagaimana melakukan pencegahannya,” ungkapnya.

        Dia berharap, masyarakat yang telah paham dengan penyebab dan pencegahan dapat menekan angka penderita ISPA disaat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini. “Initinya, kami akan selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tetapi alangkah lebih baik kita melakukan pencegahan sebelum pengobatan,” pungkasnya. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar