Minggu, 23 Juni 2013

Masyarakat Kalimantan Barat Mulai Mengeluhkan Langkahnya Tiket Pesawat

      Kelangkaan tiket pesawat yang terjadi di Kalimantan Barat di harapkan dapat diantispasi oleh setiap maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya yang ada di ada di bandara Supadio Pontianak. "Ini sudah terjadi selama berbulan-bulan dan tentunya sangat meresahkan warga. Sampai saat ini sudah banyak masyarakat, khususnya pengguna jasa penerbangan yang mengeluhkan susahnya mendapatkan tiket pesawat," kata Pengamat Transportasi Kalimantan Barat, Syarif Usmulyani Kepada sejumlah waratwan, Minggu (23/6).

       Menurutnya, kelangkaan tiket pesawat tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya semakin tingginya permintaa masyarakat atas jasa penerebangan, vailidnya Batavia, lambatnya pengembangan bandara, serta kurang seriusnya pihak maskapai penerbangan dalam melayani kebutuhan penumpang dan kurangnya komitmen pemerintah untuk membantu pengembangan bandara.

        Dia menjelaskan, semakin tingginya permintaan masyarakat atas jasa angkutan udara mengkibatkan lonjakan penumpang yang tidak dipenuhi dengan ketersedian maskapai yang ada. "Bayangkan saja, peningkatan penumpang setiap tahunnya terus bertambah. Bahkan, memasuki semester kedua tahun ini saja, pertumbuhan penumpang pesawat mencapai 19 persen sementara sinyal peningkatan penumpang itu kurang dtanggapi serius oleh setiap maskapai yang ada," tuturnya.

         Hal tersebut terus diperparah dengan belum siapnya bandara Supadio terhadap lonjakan penumpang tersebut yang dikarenakan lambat dan kurang komitmennya pemerintah daerah dan pusat dalam proses pengembangannya.

        Itu semua,lanjut Usmul menjadi hal yang saling terkait yang menyebabkan langka nya tiket pesawat, karena antara kapasitas dan kebutuhan penumpang sudah tidak sesuai. "Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak (PT. Angkasa Pura, pemerintah dan maskapai penerbangan). Karena jika ini dibiarkan terus terjhadi tentu akan menimbulkan gejolak dari masyarakat pengguna jasa penerbangan dan dampaknya proses pembangunan di Kalbar menjadi terhambat, terlebih saat ini Kalbar bisa dikatakan menjadi daerah pilihan para investor untuk berinvestasi," kata Usmulyani.

       Terkait dengan vailidnya Batavia, dia mengatakan hal itu memang berpengaruh terhadap peningkatan permintaan pengguna jasa penerbangan. Namun, dengan telah ditambahnya jadwal penerbangan oleh Garuda, Lion dan Sriwijaya serta masuknya penerbangan baru seperti Ekspres Air dan beberapa maskapai penerbangan lainnya, hal itu saat ini sudah bisa diantsipasi. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar