Senin, 24 Juni 2013

Dampak Dari Kenaikkan BBM, Harga Sembako Mulai Merangkak Naik

     Dampak dari rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang direncanakan pemerintah sudah mulai dirasakan masyarakat. Sejumlah harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik. Berdasarkan keterangan yang disampaikan para pedagang di Pasa Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Akian mengatakan, adapun harga kebutuhan pokok yang merangkak naik, diantaranya buah tomat Rp.16 ribu dari sebelumnya Rp.11 ribu per kilogram, kentang merangkak Rp.12 ribu dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram, bawang merah Rp25 dari sebelumnya Rp.20 ribu per kilogram.

    Sementara itu Cabai rawit merangkak Rp.35 ribu dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram, sayur kol merangkak Rp.10 ribu dari sebelumnya Rp.8 ribu per kilogram, wortel Rp.12 ribu dari sebelumnya Rp.8 ribu per kilogram, telor Rp.20 ribu dari sebelumnya Rp.18 ribu dan beras merangkak naik dari Rp.4 ribu per kilogram dan minyak goreng curah naik Rp500 per kilogram.

    Meski sebagian harga kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan, masih ada beberapa yang terbilang harga normal, diantaranya gula masih bertahan Rp.10 ribu per kilogram. Sementara itu pengakuan dari salah seorang pedagang di Pasar Parit Baru Sui Raya, Miskiem mengatakan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut sudah terjadi beberapa hari belakang. "Kalau masalah apakah karna rencana kenaikan harga BBM kita tidak tahu, yang pasti pasokan barang sering
kurang," katanya, Senin (24/6).

     Meski mengalami kenaikan, menurutnya tidak terlalu berdampak kepada penjualan barang."Yang namanya kebutuhan pokok pasti tetap dibeli masyarakat, tapi memang omset penjualan kita mengalami penurunan. Sebagai pedagang kita juga kasihan dengan konsumen," ucapnya. Tak jauh berbeda dengam pedagang lainnya, Andi Pedagang telor di pasar yang sama mengaku kenaikan harga telor tersebut berdampak pada omset penjualan. "Kalau harga normal per hari kita bisa jual hingga 200 Kg tapi sekarang untuk mencapai 100 kg per hari saja sudah susah," keluhnya.

      Menurutnya, kenaikan harga telor lebih disebabkan karena harga dari agen sudah tinggi. "Harga dari agen sudah mahal, jadi kalau kita jual seperti harga bisa pedagang yang bangkrut," ujarnya.

      Sementara itu, seorang pembeli warga Sui Raya Kartini mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok yang saat ini terjadi jelas sangat menyusahkan masyarakat khususnya pada keuangan keluarga." Pengeluaran kita untuk belanja semakin besar, sementara penghasilan suami tidak seberapa," ungkapnya.

       Dia berharap pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap pasokan sembako. Jangan sampai masyarakat kecil terus dibebankan dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok. "Sekarang beban masyarakat bertambah, harga BBM naik dampaknya semua harga kebutuhan pokok pun ikut naik," jelasnya. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar