Senin, 10 Juni 2013

Kubu Raya Kini Resmi Memiliki Jalan K.H. Abdurrahman Wahid


        Sebagai salah satu tokoh muslim dan orang yang berpengaruh di Indonesia, nama K.H. Abdurrahman Wahid (Gusdur) di jadikan salah satu nama jalan di Kabupaten Kubu Raya. Kyai Haji Abdurrahman Wahid, yang biasa akrab dipanggil Gus Dur merupakan Guru bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir. Sebagai salah satu orang yang berpengaruh dan memiliki Kharisma,  sosok Gusdur kian terkenal di seluruh masyarakat di Indonesia. Hingga akhirnya, Gusdurpun pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-4  menggantikan BJ Habibie setelah dipilih MPR berdasarkan hasil Pemilu tahun 1999.

        Sebagai cucu dari pendiri Nahdatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy’ari, Gusdur memang di kenal masyarakat sebagai Kiai yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman. Sebagai seorang kyai, Gusdur juga pernah terpilih menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) pada tahun 1989. Atas dasar itulah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menjadikan nama K.H. Abdurrahman Wahid ini sebagai salah satu nama ruas jalan di Kubu Raya.

        Yang mana pada hari Senin (10/6), Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang di dampingi Hj. Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang biasa di sapa Yenny Wahid meresmikan Jalan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai nama jalan untuk desa Kuala Dua, Mekar Sari dan Desa Sungai Asam.
         Kepada sejumlah wartawan, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memang sudah lama merencanakan agar nama Gusdur ini diabadikan sebagai nama ruas jalan di Kubu Raya.

        “Kita sebenarnya sudah lama agar ada salah satu nama ruas jalan di Kubu Raya ini bernama K.H,. Abdurrahman Wahid. Dan Alhamdulillah, hari ini kita bisa meresmikannya yang di saksikan langsung oleh putri ke 2 dari almarhum Gusdur yaitu Yenny Wahid. Tentunya momentum ini, sangat kita tunggu”, ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada sejumlah wartawan usai peresmian nama Jalan K.H. Abdurrahman Wahid di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya, Senin (10/6).

          Muda menambahkan, sebenarnya bukan hanya Gusdur yang namanya diabadikan sebagai nama di ruas jalan daerah Kubu Raya. Namun ada juga Jalan Soeharto, Soekarno-Hatta, M Yusuf dan Sarwo Edi. “Selain Gusdur dan Soekarno Hatta, kita jura berencana akan mengabadikan sejumlah nama pahlawan perjuangan kita diantaranya M.Yusuf dan Sarwo Edi sebagai nama ruas jalan di Kubu Raya. Langkah ini, kita lakukan agar anak-anak di Kubu Raya ini bisa mengetahui nama pahlawannya serta bisa mengikuti sikap dan jejak perjuangan para pahlawan tersebut”, paparnya.

          Pemberian nama ini, menurut Muda, dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, salah satunya sebagai daerah pemekaran banyak ruas jalan yang belum mempunyai nama. Muda menuturkan, yang patut dicontoh dari sosok Gusdur adalah semangat pluralisme dan kebangsaan yang selama ini menjadi tonggak perjuangannya. Dan menurutnya, generasi muda saat ini, harus memahami jejak-jejak perjuangan yang dilakukan mendiang dan para ulama yang berperan dalam kemajuan dan kemerdekaan bangsa ini.

       “Dengan diabadikannya nama K.H. Abdurrahman Wahid ini sebagai nama jalan, kita menginginkan agar para generasi muda di Kubu Raya ini bisa mengikuti jejak dan contoh dari sosok Gusdur. Salah satunya semangat pluralisme dan kebangsaan yang selama ini tetap menjadi ingatan bagi masyarakat Indonesia”, bebernya.

         Muda menjelaskan, di Kalimantan Barat, Kubu Raya merupakan kabupaten yang memiliki jumlah pesantren yang cukup banyak, yaitu terdapat 50 pesantren yang tercatat di Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.  “Kita bahkan bangga bahwa Kubu Raya ini bisa di kenal oleh masyarakat luas sebagai Kabupaten yang memiliki Seribu Santri”, tuturnya.

           Dengan penamaan tersebut, dia mengharapkan spirit pluralisme dapat mengalir pada masyarakat setempat. Masyarakat juga diajak untuk mengetahui sejarah tokoh-tokoh besar Nasional.  Sementara itu, ditempat yang sama Yenny Wahid yang merupakan Putri dari Almarhum Gusdur mengatakan, dengan diabadikan nama ayahnya sebagai salah satu nama ruas jalan di Kubu Raya ini mengharapkan agar para pengendara yang melintas dijalan tersebut bisa selamat sampai tujuan dan apa-apa yang telah diperjuangkan oleh Gusdur bisa di ingat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Kubu Raya sehingga terciptanya masyarakat yang adil, damai dan sejahera.

         “Harapan saya, agar masyarakat di Kabupaten Kubu Raya ini bisa mengikuti jejak perjuangan beliau dan yang terpenting adalah agar masyarakat Kubu Raya yang melewati jalan K.H. Abdurrahman Wahid ini bisa selamat sampai tujuan serta bisa menciptakan kedamaia dan keharmonisan, sehingga bisa terciptanya masyarakat yang sejahtera”, tuturnya.

          Yenny juga merasa terharu dan bangga serta berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, yang mau mengabadikan nama ayahnya sebagai salah satu nama ruas jalan di Kubu Raya.// Untuk itu dirinya mengharapkan, agar masyarakat Kubu Raya bisa mengambil sikap dan sifat fositif yang ada pada diri Gusdur.

      “Saya tadi sempat meneteskan air mata karena terharu dan sekaligus bangga dengan sosok ayah seperti Gusdur. Karena dengan kharisma yang dimiliki oleh gusdur inilah, masyarakat bisa mengenal Gusdur dan keluarganya, termasuk saya. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, karena mau mengabadikan nama ayah saya sebagai salah satu nama ruas jalan di Kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini”, ucapnya. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar