Selasa, 11 Juni 2013

Yenny Wahid Minta PKB Untuk Tidak Gunakan Fhoto Gusdur

       Putri ke-2 Adurrahmad Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid meminta kepada politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk tidak menggunakan nama ataupun gambar dan simbol-simbol Ayahnya Adurrahman Wahid (Gusdur) untuk mencari simpati para pendukung dalam Pemilihan Umum dan Pencalonan legeslatif. “Saya tidak akan pernah menyetujui siapapun yang menggunakan simbol yang berkenaan langsung dengan ayahnya”, ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Sungai Raya, Selasa (11/6).

        Untuk itu, Yenny Wahid meminta kepada seluruh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar tidak menggunakan fhoto Abdurrahman Wahid atau Gusdur untuk mencari dukungan. “Saya mewakili dari keluarga besar Abdurrahaman Wahid (Gusdur) meminta kepada seluruh pengurus PKB saat ini, agar tidak menggunakan atribut partai yang berkenaan langsung dengan Gusdur”,  paparnya.

         Kondisi ini tentunya dikarenakan pucuk kepemimpinan PKB sekarang sudah banyak mezolimi Gusdur. Yeni menilai, sampai saat ini PKB masih tetap menzalimi Gusdur. Hal ini juga karenakan PKB belum dilengserkan oleh muthamar ancol pada tahun 2008 dan kepengurusan PKB sekarang adalah hasil mukthamar ancol. “Kalau kita mau jujur, sebenarnya, pucuk kepemimpinan PKB saat ini sudah sangat luar biasa di dalam menzolimi Gusdur. Betapa tidak, hal ini sudah tampak sekali, pada saat Gusdur dilengserkan oleh mukhtamar ancol. Bukankah ini sudah dikategorikan sebagai kemunafiqan yang luar biasa”, jelasnya.

         Yenny menambahkan, apabila PKB yang saat ini masih dipegang oleh PKB hasil Muhktamar Ancol maka dirinya juga belum bisa ikut dalam kepengurusan PKB saat ini. Dan apabila dalam pelaksanaan pemilu legeslatif atau pemilu presiden pada tahun 2014 mendatang masih menggunakan fhoto Gusdur, maka Yenny menilai sikap tersebut merupakan suatu kemunafiqan yang sangat nyata. “Karena di satu sisi hak dukungnya Gusdur rampas dengan dilengserkannya Gusdur secara paksa sebagai Ketua Umum Dewan Syuro’ pada tahun 2008 dan seharusnya Gusdur memegang jabatan tersebut sampai tahun 2010”, bebernya.
  
         Yenny menuturkan, dalam perjalanannya saat ini, PKB masih saja menggunakan fhoto Gusdur untuk mencari dukungan. Tentunya kondisi ini sudah jelas, bahwa PKB sudah melakukan pembohongan publik dan sudah merupakan kemunafiqan secara nyata. “Kita bisa lihat sendiri, bagaimana sikap dan sifat PKB yang saat ini sedang berkuasa, sudah melakukan pembohongan publik”, tuturnya

           Yenny menjelaskan, selama PKB masih dipegang muktamar yang meleserkan gusdur tentu kami tidak bisa bersama-sama dalam satu barisan lagi. “Akibat dari persoalan tersebut, berdampak pada  persoalan besar bangsa ini. Karena para politisinya munafiq dan manipulatif, sehingga tidak mengherankan lagi kalau politisi yang dilahirkan dan dihasilkan merupakan politisi yang biasa membohongi rakyat”, pungkasnya.

            Untuk itu, Yenny menghimbau kepada seluruh pengurus se-Indonesia untuk tidak lagi menggunakan fhoto Gusdur sebagai ajang untuk mencari simpatisan pada pemilu legeslatif dan presinden 2014 mendatang. “Sekali lagi saya tegaskan dan saya himbau kepada seluruh pengurus PKB yang saat ini sedang berkuasa, tolonglah jangan ada lagi yang memanfaatkan kepopularitasan sosok Gusdur di dalam mencari simpatisan dan mendulang suara untuk pemilu legeslati maupun pemilihan presiden tahun 2014 mendatang”, pintanya. (Rino Kartono Mawardi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar