Sungai Raya, Kubu Raya ; - Kalangan
eksekutif dan legislatif di Kabupaten Kubu Raya sama-sama satu pendapat
menganggarkan alat pendeteksi ikan kepada seluruh nelayan di kabupaten termuda
di Kalbar. Itu setelah sebelumnya Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional
(LAPAN) Kalbar dari anggaran APBN, membantu fish finder sebanyak 42 buah untuk
pencari ikan di Kecamatan Sungai Kakap. “Kalau melihat potensi perikanan
meningkat tajam, kita akan evaluasi dan komunikasikan dengan Dinas Perikanan
dan Kelautan. DPRD pasti bakalan memberikan supor ke masyarakat nelayan,”
ungkap Usman, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, di Sungai Raya Jum’at (7/12).
Menurut dia salah satu pilar Kubu Raya
adalah nelayan bersama elemen Sungai-Laut yang merupakan potensi tidak terduga.
Bantuan 42 buah alat pendeteksi nelayan yang diberikan ke nelayan Sungai Kakap
jumlahnya sangat terbatas. Seyogyanya hampir seluruh nelayan kecamatan dan
kabupaten membutuhkan alat ini. ”Dan kami berjanji akan perjuangkan,” kata
politikus vokal yang juga Ketua Demokrat Kubu Raya ini.
Pimpinan dewan asal daerah pemilihan
Sungai Kakap anggaran alat pendeteksi ikan atau fish finder akan menjadi
prioritas kerja legislatif—eksekutif dalam anggaran perubahan atau APBD tahun
2013. Namun dengan syarat dari hasil evaluasi peralatan dari LAPAN sebelumnya,
terjadi peningkatan pendapatan dan kesejehtaraan nelayan. ”Pokoknya kalau
pendapatan nelayan meningkat. Anggaran untuk pendeteksi ikan akan coba kita
perjuangkan,” ucapnya.
Suharjo, Plt Kepala Perikanan dan
Kelautan Kubu Raya mengatakan banyak keuntungan yang didapatkan nelayan dengan
memakai peralatan pendeteksi ikan atau gps atau fish finder. Pasalnya
titik-titik penyebaran ikan dalam jarak beberapa mil dapat diketahui nelayan
dengan pasti dan pas. “Itu keutamaan peralatan pendeteksi ikan ini,” kata dia.
Ia menambahkan sangat tidak menutup
kemungkinan dari 42 fish finder yang dibantu akan dilakukan evaluasi.
Pemerintah Kubu Raya akan fokus dan terus mengembangkan bantuan tersebut. Kalau
nantinya pendapatan nelayan signifikan terjadi peningkatkan pendapatan, GPS
tersebut akan ditambah. Dan informasi bantuan akan kontinyu secara periodek juga
dilaporkan. “Misalnya begini. Sebelum dibantu GPS, pendapatan nelayan perhari
bisa 100 kg. Setelah ada alat pendeteksi bisa 200 atau 300 kg. Itu berarti naik
karena adanya alat pendeteksi ikan. Dan tidak menutup kemungkinan dalam APBD,
kita programkan,” ujarnya. ”Tidak saja di Kecamatan Sungai Kakap tetapi juga
tempat lain,” timpal dia.
Lebih jauh dikatakannya GPS atau
fish finder tidak hanya dilengkapi signal canggih. Dalam radius panjang juga
dapat mendeteksi penyebaran ikan dalam jumlah tidak sedikit. Pergerakannya
ikan-ikan diprediksikan dapat diketahui nelayan. ”Sudah pasti terdeksi. Tidak
bisa dikira-kira. Dalam radius berapa meter, alat ini dapat melihat bayangan
dan gerombolan titik ikan,” ungkapnya.
Katanya alat ini tidak hanya
digunakan nelayan besar seperti di negara tetangga atau luar provinsi Kalbar.
Tetapi nelayan kecild yang membawa bobot kapal 500-1000 ton juga dapat dipakai.
Uniknya peralatan ini efisien bekerja juga dapat menghasilan tangkapan secara
maksimal. ”Kedepannya tinggal bagaimana pengaturan managemen waktu saja,”
ujarnya.
Sementara Sabarudin, nelayan yang
sudah 24 tahun berprofesi sebagai penangkap ikan berterima kasih atas bantuan
alat pendeteksi ikan dari LAPAN ini. “Kami sejak dulu menangkap ikan dengan
cara tradisional. Hasilnya juga tidak menentu. Mudah-mudahan dengan alat
pendeteksi ikan, terjadi perubahan,” ungkapnya. (Rino Kartono Mawardi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar