Menurut
dia kurangnya pemahaman peran strategis dari Teknologi Informasi terkait
dengan pendekatan baru pemasaran, berinteraksi dengan konsumen, dan bahkan
pengembangan produk dan layanan diduga sebagai sebab rendahnya adopsi Teknologi
Informasi oleh UMKM. Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
mempunyai komputer, belum banyak yang menggunakannya untuk aktivitas strategis
dan berorientasi eksternal. Koperasi dan UMKM lebih banyak menggunakan komputer
hanya untuk mengetik surat atau laporan.
Dikatakan
Ignasius IK saat ini peran Koperasi dan UMKM sangat strategis, namun ketatnya
kompetisi, dan pesaing modern lainnya telah menempatkan Koperasi dan UMKM dalam
posisi yang kurang menguntungkan. menjalankan usahanya masih dengan cara-cara
yang terbatas, termasuk dalam produksi dan pemasaran. Namun masalah yang
dihadapi Koperasi dan UMKM sebenarnya bukanlah karena ukurannya, tetapi lebih
karena isolasi yang menghambat akses Koperasi dan UMKM kepada pasar, informasi,
modal, keahlian, dan dukungan institusional. Jumlah Koperasi di Kalbar
hingga Desember 2011 terdapat 4.138 Koperasi, sedangkan Usaha Mikro 56.252,
Usaha Kecil 15.865 serta Usaha Menengah 705.
Dengan
jumlah tersebut, dirinya menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat melalui Dinas Koperasi UMKM Provinsi Kalimantan Barat, terus berupaya
baik kepada Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia maupun kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, agar prorgam dan kegiatan peningkatan
kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM di Kalimantan Barat dapat terlaksana
lebih banyak para pengelola Koperasi dan UMKM dapat ditingkatkan kualitas SDM
nya.
Seiring
dengan meningkatnya keinginan masyarakat untuk berkoperasi, tentunya harus
diikuti dengan adanya pemahaman yang benar oleh masyarakat mengenai seluk-beluk
yang sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai berkoperasi. Selanjutnya, salah satu
upaya agar koperasi mampu mengelola usahanya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di
Kalimantan Barat, melalui pelatihan-pelatihan.
Dijelaskan
Ignasius IK hingga Juni 2012 telah difasilitasi 5 pelatihan dengan jumlah
peserta 150 pengelola Koperasi dan UMKMN. yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi UKM RI, seperti pelatihan Koperasi Jasa
Keuangan Syariah, Pelatihan Kewirausahaan bagi fasilitator dan Tenaga Kerja
Eks. TKI yang telah bekerja diluar negeri serta Pelatihan Kopetensi bagi
manajer koperasi. Sedangkan pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan
Koperasi UMKM Kalbar dari dana Dekonsentrasi sebanyak 16 angkatan dengan jumlah
peserta 480 peserta, dari sumber APBD Provinsi Kalbar dialokasikan untuk 9
jenis pelatihan dengan jumlah peserta 270 pengelola Koperasi dan UMKM.
Kedepan
Dinas Koperasi UMKM Provinsi Kalbar terus berupaya kepada Kementerian Koperasi UKM
RI agar lebih banyak lagi kegiatan dan dana untuk pelatihan dialokasikan di
Kalbar. (Rino Kartono Mawardi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar