Selasa, 27 November 2012

DISTANNAK KUBU RAYA BANTU PETERNAK SAPI


Kubu Raya, Kalbar ; - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya menjalankan salah satu program pemberdayaan dibidang peternakan dalam rangka pemberdayaan kepada masyarakat melalui kelompok-kelompok tani. “Ini program tahun lalu yang kita masukkan kedalam kelompok peternak yang ada di Dusun Purwodadi Desa Pinang Luar Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya. Ini suakelola yang kita bantu melalui anggaran pemerintah pusat dan diperbantukan kepada kelompok Sri Berdiri Baru dan kelompok yang membelanjakan semuanya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Kubu Raya, Suharjo, Selasa (27/11).

        Suharjo menuturkan sapi-sapi yang dikelola oleh kelompok tani tersebut awalnya datang dengan kondisi yang cukup kurus, namun setelah beberapa waktu dan dikelola dengan baik, maka sapi-sapi yang dipelihara sudah cukup gemuk. “Saya cukup memberikan apresiasi kepada kelompok petani ini karena dapat menjalankan programnya dengan baik. Ada 35 ekor yang diberikan, namun 5 ekor kita minta diarahkan kepada ibu-ibu PKK untuk di kelola,” tuturnya.

        Menurutnya swadaya dan partisipasi masyarakat sangat tinggi, hal tersebut terbukti dengan besarnya kandang sapi yang menjadi tempat sapi untuk di kembang biakkan. “Sebenarnya kandangnya tidak besar, namun kini hanya sudah cukup besar dan itu karena swadaya dari masyarakat. Tahun ini juga akan kita perbantukan untuk program penyelamatan sapi betina. Jadi setiap sapi yang bunting di kasih sentif,” ucapnya.

       Dirinya berharap kepada para peternak untuk melakukan pengembangbiakan dan jika sudah waktunya tidak produktif lagi maka sapi tersebut dapat di jual. “Itu sudah merupakan pengembangan dari hasil usaha mereka. namun kita berharap tidak sampai di sini saja pengembangan yang ada dan harus terus berkembang biak. Ini dalam rangka pemberdayaan kepada peternak dari Kementrian Peternakan,” kata Suharjo.

       Sementara itu, ketua Kelompok Tani Sri Berdiri Baru, Subeki mengungkapkan tidak ada kendala dalam kelompok yang di pimpinnya untuk melakukan pengembang biakan sapi-sapi yang di kelola kelompoknya. “Karena semua yang ada di dalam kelompok ini sudah terbiasa merawat sapi, sehingga tidak terlalu sulit untuk merawat sapi-sapi yang ada di sini,” ungkapnya.

       Subeki menjelaskan anggota kelompok peternak Sri Berdiri Baru tersebut beranggotakan 30 orang dengan kemampuan merawat sapi yang sudah cukup mahir. “Kalau masalah penyakit dan vaksin, jika tidak bisa dilakukan sendiri terpaksa kita memanggil rekan yang ahlinya atau pun memberitahukan kepada dinas untuk menurunkan beberapa orang yang dapat membantu,” jelasnya.

       Subeki menambahkan dari perkembangbiakan sapi selama kurang lebih setahun, belum ada hasil yang di dapat dari sapi tersebut, namun dari kotoran sapi sudah ada hasil sekitar 6 jutaan. “Untuk pengelolaan dan penjualan kotoran sapi itu, sudah ada tim sendiri yang kami bentuk untuk mengelolanya. Dari kencing sapi juga dapat untuk menyiram tanaman palawija seperti jagung,” tambahnya. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar