Jumat, 30 November 2012

KUBU RAYA WILAYAH RAWAN BENCANA


 Kubu Raya, Kalbar ; - Kepala  Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kubu Raya Irianto Sudiman menuturkan pemerintah kabupaten terbungsu di Kalbar memang tidak memiliki anggaran khusus terkait bantuan korban puting beliung. ”Untuk bantuan menyeluruh sepertinya kita belum ada dan terkendala anggaran. Tetapi kita bantu dari bantuan sosial,” katanya kepada RRI, Jum’at (30/11).

         Menurut dia bantuan itu diantaranya beras, tenda selimut, indomie dan makanan pokok lainnya. Bantuan itu sendiri sudah diserahkan ketika terjadi putting beliung di wilayah terparah di Kecamatan Sungai Kakap. ”Yang pasti pemerintah tetap bantu itu,” ujarnya. Dia menambahkan mengatakan kabupaten Kubu Raya menjadi salah satu daerah yang rawan bencana banjir dan angin Puting Beliung. "Secara geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang paling aman dari ancaman gempa, namun sangat rawan banjir dan puting beliung," katanya.

         Ia memaparkan sebagai wilayah tropis yang terdiri dari bentangan sungai, laut dan kawasan hutan seperti di Kubu Raya, beberapa tahun belakangan tercatat paling sering dilanda bencana alam berupa banjir dan angin puting beliung. Meski demikian, Badan yang menangani masalah bencana alam serta program pascabencana yang baru terbentuk pada tahun 2010 ini untuk tahun-tahun awal ini belum bisa berbuat banyak. "Artinya, kita hanya mampu merancang program di tengah minimnya sarana dan prasarana. Namun, jika ada bencana yang melanda, kita tetap bertindak cepat tanggap," ujarnya.

          Namun, untuk tahun mendatang Irianto yakin dengan berbagai program yang telah disusun pihaknya sudah menyiapkan berbagai kemungkinan jika ada bencana yang terjadi. "Tapi tentunya kita tidak berharap demikian," tuturnya. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga harus tetap waspada terhadap berbagai kondisi yang diciptakan oleh bencana. Pihaknya memang tidak bisa memprediksi apa dan bagaimana dampak dari bencana yang datang. Yang jelas masyarakat harus tahu bahwa, tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan dini atau tindakan yang harus diambil ketika bencana itu datang.

         "Misalnya harus berada di mana ketika ada angin puting beliung datang atau apa yang harus dilakukan ketika banjir melanda. Ini juga akan kami lakukan, secara bertahap di daerah-daerah yang rawan,"  jelasnya. Menurutnya, yang terpenting, adalah bagaimana membangun daerah terkena bencana tersebut atau pascabencana.

        Dirinya menjelaskan, di Pemerintah Pusat, peluang ini banyak, dan itu sudah dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya untuk memperbaiki dan membangun daerah-daerah yang telah tertimpa bencana alam. Sedangkan masalah yang harus diperhatikan tentunya bagaimana masyarakat bisa menjaga kondisi alam agat bencana itu tidak datang. "Saya yakin, begitu banyak riset menunjukkan bahwa kondisi alam yang sudah mulai tidak stabil menyebabkan bencana terjadi. Sudah banyak contoh, Lumpur Lapindo misalnya, berapa desa bahkan kecamatan dan kabupaten yang harus menjadi korban keganasan alam dan sampai saat ini belum ada solusinya," kata Irianto.

              Di Kubu Raya sendiri, kondisi alamnya masih cukup bersahabat, namun ia berharap eksploitasi terhadap alam seharusnya sejak dini diantisipasi reaksinya. "Kalau kita banyak menebang, tentu daerah serapan air semakin berkurang. Kalau ini tidak diantisipasi, air yang turun ke bumi tentu akan merendam daerah yang dilaluinya, kalau irigasi tidak memadai, siap-siap saja banjir akan datang," ujarnya. (Rino Kartono Mawardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar