Sabtu, 01 Desember 2012

PERAN TEKNNOLOGI INFORMASI BAGI UMKM DI KALBAR

Kubu Raya, Kalbar ; - Teknologi informasi berkembang pesat dengan datangnya peluang baru yang dapat mengatasi sebagian masalah UMKM. Meskipun peluang yang besar, namun menunjukkan kapasitas adopsi teknologi informasi UMKM dan masih terbatas dibandingkan perusahaan-perusahaan besar. Itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Ignasius IK. SH.M.Si dalam sambutannya ketika membuka Pelatihan Teknologi Informasi dan Manajemen Perkoperasian kepada sejumlah wartawan di Sungai Raya, Sabtu (1/12).

           Menurut dia kurangnya pemahaman peran strategis dari  Teknologi Informasi terkait dengan pendekatan baru pemasaran, berinteraksi dengan konsumen, dan bahkan pengembangan produk dan layanan diduga sebagai sebab rendahnya adopsi Teknologi Informasi oleh UMKM. Koperasi, Usaha  Mikro, Kecil dan Menengah yang mempunyai komputer, belum banyak yang menggunakannya untuk aktivitas strategis dan berorientasi eksternal. Koperasi dan UMKM lebih banyak menggunakan komputer hanya untuk mengetik surat atau laporan.

           Dikatakan Ignasius IK saat ini peran Koperasi dan UMKM sangat strategis, namun ketatnya kompetisi, dan pesaing modern lainnya telah menempatkan Koperasi dan UMKM dalam posisi yang kurang menguntungkan. menjalankan usahanya masih dengan cara-cara yang terbatas, termasuk dalam produksi dan pemasaran. Namun masalah yang dihadapi Koperasi dan UMKM sebenarnya bukanlah karena ukurannya, tetapi lebih karena isolasi yang menghambat akses Koperasi dan UMKM kepada pasar, informasi, modal, keahlian, dan dukungan institusional. Jumlah  Koperasi di Kalbar hingga Desember 2011 terdapat 4.138 Koperasi, sedangkan Usaha Mikro 56.252, Usaha Kecil 15.865 serta Usaha Menengah 705.

            Dengan jumlah  tersebut, dirinya menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Koperasi UMKM Provinsi Kalimantan Barat, terus berupaya baik kepada Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia maupun kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, agar prorgam dan kegiatan peningkatan kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM di Kalimantan Barat dapat terlaksana lebih banyak para pengelola Koperasi dan UMKM dapat ditingkatkan kualitas SDM nya.

           Seiring dengan meningkatnya keinginan masyarakat untuk berkoperasi, tentunya harus diikuti dengan adanya pemahaman yang benar oleh masyarakat mengenai seluk-beluk yang sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai berkoperasi. Selanjutnya, salah satu upaya agar koperasi mampu mengelola usahanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Kalimantan Barat, melalui pelatihan-pelatihan.

               Dijelaskan Ignasius IK hingga Juni 2012 telah difasilitasi 5 pelatihan dengan jumlah peserta 150 pengelola Koperasi dan UMKMN. yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi UKM RI, seperti pelatihan Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Pelatihan Kewirausahaan bagi fasilitator dan Tenaga Kerja Eks. TKI yang telah bekerja diluar negeri serta Pelatihan Kopetensi bagi manajer koperasi. Sedangkan pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Koperasi UMKM Kalbar dari dana Dekonsentrasi sebanyak 16 angkatan dengan jumlah peserta 480 peserta, dari sumber APBD Provinsi Kalbar dialokasikan untuk 9 jenis pelatihan dengan jumlah peserta 270 pengelola Koperasi dan UMKM.

                Kedepan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Kalbar terus berupaya kepada Kementerian Koperasi UKM RI agar lebih banyak lagi kegiatan dan dana untuk pelatihan dialokasikan di Kalbar. (Rino Kartono Mawardi)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar