Rabu, 15 Mei 2013
Kubu Raya Targetkan Panen Padi 8-12 ton/Ha
Kabupaten Kubu Raya terus mengoptimalkan hasil produksi pertanian khususnya produksi beras. Untuk itu pemerintah lewat Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya menargetkan hasil panen rill mencapai 8-12 ton/ha. Dan hal itu telah dibuktikan dengan hasil panen dibeberapa tempat di Kubu Raya. Seperti hasil panen yang dilakukan di Parit Solo dalam satu hektar menghasilkan 8 ton padi rill. Dan hasil yang sudah mencapai 12 ton terdapat di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya mengatakan dari geliat dan semangat petani Kubu Raya saat ini, pihaknya berkeyakinan hasil tersebut akan bisa dicapai dengan. Mengingat potensi pertanian Kubu Raya memang sangat menjanjikan ditambah lagi dengan dukungan pemerintah yang sangat baik. “Kita menargetkan untuk tahun ini panen kita minimal 8-12 ton untuk satu hektar lahan olahan secara rill. Ini kita lakukan untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan produktifitas beras Kubu Raya,” ungkap Suharjo di Sungai Raya, Rabu (15/5).
Suharjo menuturkan dari beberapa tempat yang sudah melakukan panen pada periode pertama tahun 2013 ini hasil rata-rata adalah 8-12 ton/ha. Dengan hasil tersebut dirinya berkeyakinan target produksi beras lokal Kubu Raya pada tahun 2013 sebanyak 228.000 ton bisa tercapai. “melihat perkembangan peranan msyarakat dalam bertani khususnya padi, kita optimis target tersebut bisa tercpai, terlebih saat ini sebaran pengembangan tanaman pangan khususnya padi sudah hampir semu Desa di Kubu Raya memiliki lahan pertanian padi,” jelas Suharjo.
Untuk menangani persoalan yang mungkin dihadapi seperti serangan hama dan gangguan tanaman lainnya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para penyuluh lapangan untuk mendampingi para petani dalam mengatasi persoalan-persoalan yang mungkin muncul. “untuk menangani serangan hama dan persoalan-persoalan teknis lainnya kita akan bekerjasama dengan semua sektor, yang terpenting bagi kita adalah produksi terus bertumbuh dan petani kita sejahtera,” ujar Suharjo.
Sementara itu salah seorang petani padi di Sungai Kakap menuturkan persoalan dan kendala yang sering dihadapi adalah masalah hama dan musim yang tidak menentu. Seperti curah hujan yang terkadang tinggi dan pengairan yang belum maksimal bisa menjadi kendala. Namun selama ini dengan koordinasi yang baik dengan penyuluh dan dinas persoalan-persoalan dan kendala tersebut bisa diatasi.
“setiap musim pasti ada kendala, seperti hama, curah hujan dan pengairan, namun dengan koordinasi yang baik bersama dinas dan penyuluh dilapangan, Alhamdullah kita cepat dibantu mengatasinya, kita berharap kerjasama yang baik ini terus bisa terjaga,” ujar Rosikin salah seorang petani di Parit Solo. (Rino Kartono Mawardi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar